MAKALAH
KECAKAPAN ANTAR PERSONAL
KECAKAPAN ANTAR PERSONAL
“KOMUNIKASI”
Dosen Pengampu:
Hesty Puspitasari,
M.Pd
Oleh:
M. Nafek Nurhadi (14104410018)
M. Khoirul Anas (14104410020)
Ranton Sasmito (14104410024)
PRODI STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
BLITAR
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah, rahmat dan karunia-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Kecakapan Antar Personal
yang berjudul “Komunikasi” ini tepat pada
waktunya.
Kami menyadari bahwa keberhasilan ini
tidak lepas dari dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak yang membantu kami
dalam penyusunan laporan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini, diantaranya:
1. Ibu
Hesty Puspitasari, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Kecakapan Antar Personal di Universitas
Islam Balitar – Blitar
2. Berbagai
pihak lain, khususnya teman-teman kelas Teknik Informatika A Semester VI
(angkatan 2014) di Universitas Islam Balitar - Blitar
Kami menyadari bahwa makalah ini belum
dapat dikatakan sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca supaya makalah ini menjadi lebih baik dan
memberikan manfaat.
Blitar, 15
November
2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”.
Komunikasi juga dikatakan sebagai inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif dapat dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya. Visi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif, maka visi tersebut tidak akan pernah bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang mendorong antusiasme serta komitmen orang lain.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Bagaimana pola dan proses terjadinya komunikasi?
3. Apa saja saluran komunikasi?
4. Apa saja hambatan dalam komunikasi?
5. Bagaimana cara meningkatkan efektivitas komunikasi?
1.3 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang hendak dicapai dengan adanya makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari komunikasi.
2. Mengetahui pola dan proses terjadinya komunikasi.
3. Mengetahui bermacam-macam saluran komunikasi.
4. Mengetahui bermacam-macam hambatan dalam komunikasi.
5. Mengetahui cara meningkatkan efektivitas komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif, komunikasi bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
2.1.1 Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
Saluran (channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan.
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya adalah:
Latar Belakang Budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
Ikatan Kelompok atau Grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
2.2 Pola dan Proses Komunikasi
2.2.1 Pola Komunikasi
Menurut Rakhmat (2001 : 162-163), terdapat 5 (lima) pola komunikasi yaitu roda (wheel), rantai (chain), Y, lingkaran (circle), dan bintang (star atau networks).
Roda
Merupakan pola komunikasi yang dianggap yang terbaik dibandingkan dengan pola komunikasi lainnya. Fokus perhatian dari pola ini adalah seseorang (pemimpin). Apakah pemimpin tersebut dapat berhubungan dengan semua anggota kelompok, dan tidak ada masalah komunikasi, waktu dan feedback dari anggota kelompok.
Tetapi, setiap anggota kelompok hanya dapat berhubungan dengan pemimpinnya. Pola komunikasi ini menghasilkan produk kelompok yang tercepat dan terorganisasi.
Lingkaran
Pada pola ini, pengirim atau pemimpin dapat berkomunikasi dengan anggota kelompok yang lain yang berada dekat dengannya. Tidak ada anggota kelompok lain yang tidak dapat menerima pesan secara langsung dan mereka menerima pesan dari anggota kelompok yang lain yang membagi pesan dari pengirim.
Dalam pola ini, pesan dari pengirim berjalan ke seluruh anggota kelompok dan membutuhkan waktu yang lama untuk sampai kembali kepada pengirim. Setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang yaitu di samping kiri dan kanannya. Di sini tidak ada pemimpin. Pola komunikasi lingkaran merupakan pola yang paling lambat dalam memecahkan masalah. Pola komunikasi lingkaran juga cenderung melahirkan banyak kesalahan.
Rantai
Merupakan pola komunikasi yang memiliki permasalahan yang sama dengan pola komunikasi lingkaran. Dalam pola komunikasi rantai, anggota terakhir yang menerima pesan yang disampaikan oleh pemimpin seringkali tidak menerima pesan yang akurat. Sehingga, pemimpin tidak dapat mengetahui hal tersebut karena tidak adanya umpan balik yang disampaikan.
Y
Merupakan pola komunikasi yang sangat rumit dan juga memiliki masalah komunikasi yang sama seperti yang terjadi dalam pola komunikasi lingkaran dan rantai. Tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang di sampingnya seperti pada pola rantai, tetapi ada dua orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan seseorang di sampingnya saja.
Bintang
Semua saluran dari setiap anggota dapat berkomunikasi dengan semua anggota kelompok yang lain. Pada pola, semua saluran tidak terpusat pada satu orang pemimpin. Pola ini juga paling memberikan kepuasan kepada anggota-anggotanya, dan yang paling cepat menyelesaikan tugas bila tugas berkenaan dengan masalah yang sukar.
2.2.2 Proses Komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
Media (channel) alat atau perantara yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
2.3 Saluran Komunikasi
Pendapat Rogers (1983), menyatakan bahwa saluran komunikasi adalah alat atau media yang dapat dimanfaatkan oleh individu-individu atau kelompok serta organisasi yang berkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan (messages) mereka.
Secara konseptual, dikenal adanya tiga macam saluran atau media komunikasi, yaitu: saluran antar pribadi (inter-personal), media massa (mass media), dan forum media yang dimaksudkan untuk menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh saluran antar pribadi dan media masa.
2.3.1 Saluran Antar Pribadi
Media antar pribadi (inter perssonal), adalah media yang memungkinkan para pihak yang berkomunikasi dapat berkomunikasi secara langsung, baik dengan tatap muka (ex: percakapan antar individu, diskusi dalam kelompok kecil, pertemuan di dalam maupun di luar ruangan), atau menggunakan alat (ex: melalui telepon, chating lewat internet, dan menggunakan teleconference).
Lionberger dan Gwin (1982), mengemukakan dua ciri yang harus diperhatikan dalam penerapan saluran antar pribadi, yaitu:
a. Saluran antar pribadi sebenarnya merupakan saluran ganda (multi channels), di dalam berkomunikasi tatap muka memperhatikan bahasa yang digunakan, serta menyangkut ekspresi raut muka, pakaian yang dikenakan, tingkat kelantangan suara, waktu dan tempat yang tepat untuk berkomunikasi.
b. Saluran antar pribadi sering menghadapi hambatan (barrier) yang berupa: kesenjangan budaya, generalisasi yang salah, serta perilaku yang mencurigakan.
2.3.2 Saluran Media Masa
Saluran media masa adalah segala bentuk media masa (media cetak, media elektronik, dan multi media) yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan mereka.
Yang termasuk dalam media cetak adalah surat kabar, tabloid, majalah, jurnal ilmiah, poster, leaflet, folder, serta brosur. Media elektronik dapat berbentuk audio suara (ex: radio, pita rekaman atau tipe recorder dan CD/compact disc), atau audio visual (ex: film, TV,VCD). Serta multi media merupakan segala bentuk produk media (cetak dan audio visual) yang digabungkan dalam satu peket media komunikasi.
Media masa biasanya lebih efektif dan lebih murah untuk mengenalkan inovasi pada tahap-tahap penyadaran dan menumbuhkan minat, tetapi saluran/media ini memiliki kelemahan-kelemahan yang mencakup:
a. Pesan yang disampaikan sering kurang jujur,
b. Bahasa dan kalimat (istilah) yang digunakan seringkali kurang akrab dengan masyarakat penerima manfaatnya,
c. Isi pesan sering kurang memperhatikan kebutuhan pembangunan masyarakat,
d. Isi pesan sering kali terlalu berorientasi kepada masalah-masalah teknis,
e. Isi pesan kurang memperhatikan sistem nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
2.3.3 Forum Media
Forum media adalah saluran komunikasi yang berupa sekelompok kecil orang yang dapat saling tatap muka untuk berkomunikasi (mendiskusikan pesan-pesan tertentu) yang diterima media masa. Bentuk-bentuk forum media yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah: kelompok belajar, kelompok pendengar, dan kelompok pencapir ( kelompok pendengar, pembaca, dan pemirsa televisi).
2.4 Hambatan Komunikasi
Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi atau mengganggu tercapainya komunikasi yang efektif. Hambatan komunikasi dapat mempersulit dalam mengirim pesan yang jelas, mempersulit pemahaman terhadap pesan yang dikirimkan, serta mempersulit dalam memberikan umpan balik yang sesuai.
Secara garis besar, terdapat 4 (empat) jenis hambatan komunikasi yaitu hambatan personal, hambatan fisik, hambatan kultural atau budaya, serta hambatan lingkungan.
2.4.1 Hambatan Personal
Hambatan personal merupakan hambatan yang terjadi pada peserta komunikasi, baik komunikator maupun komunikan/komunikate. Hambatan personal dalam komunikasi meliputi sikap, emosi, stereotyping, prasangka, bias, dan lain-lain.
2.4.2 Hambatan Kultur dan Budaya
Komunikasi yang kita lakukan dengan orang yang memiliki kebudayaan dan latar belakang yang berbeda mengandung arti bahwa kita harus memahami perbedaan dalam hal nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap yang dipegang oleh orang lain.
Hambatan kultural atau budaya mencakup bahasa, kepercayan dan keyakinan. Hambatan bahasa terjadi ketika orang yang berkomunikasi tidak menggunakan bahasa yang sama, atau tidak memiliki tingkat kemampuan berbahasa yang sama.
Hambatan juga dapat terjadi ketika kita menggunakan tingkat berbahasa yang tidak sesuai atau ketika kita menggunakan jargon atau bahasa “slang” atau “prokem” atau “alay” yang tidak dipahami oleh satu atau lebih orang yang diajak berkomunikasi.
Hal lain yang turut memberikan kontribusi terjadinya hambatan bahasa adalah situasi dimana percakapan terjadi dan bidang pengalaman ataupun kerangka referensi yang dimiliki oleh peserta komunikasi mengenai hal yang menjadi topik pembicaraan.
2.4.3 Hambatan Fisik
Beberapa gangguan fisik dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Hambatan fisik komunikasi mencakup panggilan telepon, jarak antar individu, dan radio. Hambatan fisik ini pada umumnya dapat diatasi.
2.4.4 Hambatan Lingkungan
Tidak semua hambatan komunikasi disebabkan oleh manusia sebagai peserta komunikasi. Terdapat beberapa faktor lingkungan yang turut mempengaruhi proses komunikasi yang efektif. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat mengalami rintangan yang dipicu oleh faktor lingkungan yaitu latar belakang fisik atau situasi dimana komunikasi terjadi. Hambatan lingkungan ini mencakup tingkat aktifitas, tingkat kenyamanan, gangguan, serta waktu.
2.5 Peningkatan Efektifitas Komunikasi
Efektivitas merupakan suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan. Sedangkan komunikasi adalah sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan akibat tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Efektivitas Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang mampu mencapai tujuan dari isi pesan tersebut dan memberikan umpan balik (feed back) atau reaksi sehingga pesan pun berhasil tersampaikan dan menimbulkan sebuah komunikasi yang efektif.
Menurut Suranto (2010), sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kontak mata, ekspresi wajah, gerak gerik tubuh dan penampilan fisik eksternal.
BAB III
PENUTUP
3.1 KesimpulanKomunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut: pengirim pesan, pesan dan penerima pesan. Proses komunikasi dimulai dengan adanya pengiriman pesan yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang agar dapat dipahami sesuai yang ia sampaikan. Pesan yang disampaikan bisa secara verbal maupun non verbal. Pesan yang disampaikan selanjutnya diterima oleh indera, diterjemahkan atau diartikan oleh si penerima pesan agar dapat dipahami olehnya. Namun tidak semua pesan dapat diterima dengan baik. Ada hambatan hambatan berupa hambatan personal, kultur dan budaya, fisik serta lingkungan.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah Kecakapan Antar Personal ini masih terdapat banyak kesalahan. Untuk menyempurnakan pembuatan makalah, kedepannya kami mengharapkan adanya saran dari semua pihak yang membaca makalah Kacakapan Antar Personal ini demi perbaikan penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasihttps://pakarkomunikasi.com/pola-komunikasi-organisasi
https://pengumpul02ilmu.wordpress.com/2012/07/09/saluran-atau-media-komunikasi-pembangunan/
http://digitalmodern.blogspot.co.id/2012/12/efektivitas-komunikasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar