Rabu, 17 Januari 2018

ANTISIPASI MENGHADAPI KEGAGALAN



MAKALAH
KECAKAPAN ANTAR PERSONAL
Antisipasi Menghadapi Kegagalan

Dosen Pengampu:
Hesty Puspitasari, M.Pd









Oleh:
Dwi Nofita Indah Safitri        (14104410011)
Mohammad Panji R.               (14104410017)
Satya Hangganararasta           (14104410025)


PRODI STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
BLITAR
2017



A.     Pengertian Antisipasi Kegagalan
Antisipasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah perhitungan tentang hal-hal yg akan (belum) terjadi; bayangan; ramalan; penyesuaian mental terhadap peristiwa yg akan terjadi.
Kegagalan adalah ketidakberhasilan, tidak tercapai suatu keinginan / tidak bisa mencapai keinginan terntentu.
Dari pengertian – pengertian diatas jadi bisa kami simpulkan bahwa Antisipasi Kegagalan adalah Sikap atau suatu untuk memperhitungkan tentang hal – hal yang akan atau belum terjadi untuk menghindari suatu ketidak berhasilan yang tidak diinginkan.

B.     Tujuan
Untuk mencapai suatu tujuan, entah itu sukes dalam karir atau pekerjaan, studi, atau apapun itu, tidak tertutup kemungkinan kita akan menghadapi berbagai hambatan atau kesulitan bahka kegagalan, kegagalan bisa terjadi berasal dari faktor eksternal maupun internal (psikologis). Beberapa contoh Tujuan kita membahas atau mempelajari Antisipasi kegagalan itu sendiri ialah :
1.         Untuk mengantisipasi sesuatu hal yang tidak diinginkan
2.         Cara menghadapi suatu kegagalan atau hambatan yang terjadi pada Perusahaan / usaha.
3.         Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam menaggulangi kegagalan

C.     Bentuk Kegagalan Dalam Bidang TI
Ada banyak sekali bentuk kegagalan proyek dalam Teknologi Informasi seperti melebihi anggaran, tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan secara teknis tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang diharapkan.  Beberapa diantaranya :
1.         Corresponding failure
Yaitu kegagalan sistem karena tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Kegagalan ini merupakan kegagalan teknis karena fungsionalitas sistem tidak sesuai dengan kebutuhan. Atau dengan kata lain validitas secara teknisnya tidak ada. 
2.         Process failure
Merupakan kegagalan karena proyek sistem informasi tidak tepat waktu dan melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Sistem tersebut sudah benar secara teknis (fungsionalitas sesuai) tetapi secara ekonomis tidak tepat.

3.         Kurangnya keterlibatan user (Interaction failure)
Merupakan kegagalan dikarenakan sistem tidak digunakan semestinya ataupun tidak digunakan sesuai dengan yang diharapakan sistem tersebut akan digunakan. Hal ini mungkin dikarenakan adanya ketidak ikutsertaan pengguna akhir saat pengembangan sistem sehingga mereka menjadi kurang antusias terhadap sistem baru tersebut (end user reluctance).

4.         Kebutuhan yang tidak jelas (Expectation failure)
Yaitu kegagalan sistem karena tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemegang kepentingan organisasi. Sistem tersebut bisa saja benar secara teknis (menjalankan fungsinya dengan baik), diselesaikan tepat waktu dan sesuai anggaran namun tidak sesuai dengan harapan pemegang kepentingan organisasi. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesalahan saat perumusan persyaratan sistem.

5.         Proyek tidak direncanakan dengan baik (Bad Planning)
Banyak proyek teknologi informasi tidak direncanakan dengan baik, bahkan tidak direncanakan sama – sekali. Banyak proyek teknologi informasi diadakan hanya untuk memenuhi kewajiban penyusunan anggaran tahun berikutnya. Pekerjaan tekonologi informasi direncanakan hanya dengan “judul”. Sementara isinya tidak ada sama sekali. Tidak jarang pula kalaupun ada isinya, isi tersebut sama sekali tidak menggambarkan perencanaan apalagi spesifikasi kebutuhan. Bahkan lebih tidak jarang protek teknologi informasi disetir (di-drive) oleh kepentingan – kepentingan yang bersifat non teknis daripada justifikasi teknis.



6.         Kurangnya peran serta stake holder terhadap proyek IT
Karena proyek teknologi informasi tidak direncanakan dengan baik atau ada karena kepentingan yang bukan bersifat teknis, maka kepedulian dari pemangku kepentingan yang terlibat dalam proyek menjadi jauh dari mencukupi untuk tidak dikatakan tidak ada sama sekali. Akibatnya pengendalian dan pemantauan proyek sangat terbatas. Dapat dipahami jika akhirnya proyek tidak menghasilkan sesuatu (sesuai idealnya suatu proyek). Proyek yang bersifat fisik dan kasat mata pun akan terbengkelai jika tidak ada pengendalian dan pemantauan yang memadai.

7.         Masalah Komunikasi (bad communication)
Banyak studi menyatakan bahwa salah satu faktor penyumbang terbesar dari kegagalan proyek IT berawal dari komunikasi. Perlu disadari bahwa para owner (pemilik) maupun end user (pengguna) pada sebuah perusahaan cenderung tidak memiliki pengetahuan yang cukup mendalam tentang IT. Pada akhirnya, gap of knowledge (kesenjangan pengetahuan) yang cukup signifikan antara pelaksana proyek IT dengan pemangku kepentingan atau pemilik kebutuhan dari proyek tersebut menyebabkan munculnya kesulitan atau hambatan dalam pengerjaan proyek. Komunikasi yang buruk dapat memicu terjadinya salah penafsiran kebutuhan perusahaan maupun gagalnya pengidentifikasian kebutuhan perusahaan. Kebutuhan yang disampaikan oleh pihak owner atau end-user sangatlah mungkin ditafsirkan berbeda oleh pelaksana proyek.

8.         Kurang andalnya SDM
Di Indonesia khususnya sangat sering terjadi profesional TI yang tidak kompeten di bidang teknis dimasukkan dalam proyek, atau bidang non IT yang kemudian dikerjakan oleh bagian IT, atau bidang IT namun bukan di kompetensinya sehingga menyebabkan pekerjaannya tidak fokus dan tidak maksimal. Ketika kita sudah mengerjakan sebuah proyek tentu saja didalamnya akan terdapat beraneka ragam orang dengan berbagai bidang ilmu. Begitupun dalam sebuah proyek IT, tidak hanya dibutuhkan seorang ahli programming saja, tapi juga harus ada Sistem Analist, Networking Expertise, Desainer grafis, dan bidang ilmu lainnya.

9.         Perubahan Kebutuhan dan Spesifikasi yang tidak jelas
Ketika kita merencanakan sebuah proyek IT, diawal kita sudah membuat spesifikasi teknis dan lainnya. Namun karena sifat proyek IT yang melibatkan banyak disiplin ilmu, spesifikasi tersebut menjadi bias di tengah jalan. Sebagai contoh sederhana dalam satu proyek pengembangan situs web, tampilan tata letak dan warna suatu situs web dapat menjadi ”perdebatan” yang berlarut – larut antara pengembang dan calon pengguna. Bahkan di antara individu calon pengguna pun dapat saling menyalahkan. Akhirnya unsur politis yang menentukan keputusan, misalnya atasan para pengguna. Perbedaan tata letak dan warna ini terlihat sederhana, namun pemrograman untuk menghasilkannya bisa jadi cukup komplek dan berlarut larut.

D.     Sikap Dalam menghadapi Kegagalan
Jika Anda baca banyak buku biografi tokoh tokoh besar dunia, baik itu dari politik, ekonomi hingga tokoh keagamaan sekalipun. Anda akan membaca deretan kisah dalam menghadapi kegagalan. Jika Anda presentasi, tak sedikit dari mereka lebih banyak menghadapi kegagalan dari pada menghadapi keberhasilan dari misi mereka.
Tapi seandainya yang mereka lakukan adalah berhenti pada salah satu kegagalan yang terjadi, mungkin saat ini, Anda tidak akan pernah membaca buku biografi mereka. Mereka adalah Unknown alias tak dikenal sama seperti kebanyakan orang. Yang membedakan mereka justru pada kemampuan mereka menghadapi kegagalan. Ada beberapa cara cerdas yang mungkin sebaiknya kamu lakukan :
1.      Bersikap dan berpikir Positif terhadap Kegagalan
kegagalan bukanlah suatu yang harus ditakuti. Tanpa ada sikap positif, Anda akan semakin stress setelah mengalami kegagalan. Anda seakan kehilangan energi untuk bangkit kembali karena selalu dibayang-bayangi takut gagal. Dengan bersikap positif, Anda mampu memandang suatu kegagalan sebagai peristiwa hidup yang harus dialami (proses kehidupan). Dengan demikian, mental Anda akan semakin kuat. Percayalah pasti ada sebuah hikmah dari sebuah kegagalan.

2.      Mencari penyebab Kegagalan
Secara umum, ada dua faktor utama penyebab kegagalan, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri. Ada kalanya Anda kurang memiliki semangat dan motivasi dalam mengerjakan sesuatu atau mungkin Anda tidak disiplin dan ceroboh dalam bekerja. Jika Anda menyadari penyebab internal ini, maka harus Anda sendiri yang merubahnya. Ingat! sukses atau tidaknya Anda dimulai dari dalam diri sendiri, jika Anda bisa memotivasi diri sendiri, selanjutnya Anda akan lebih ringan melangkah. Sedangkan faktor Eksternal merupakan faktor penyebab di luar diri sendiri. Misalnya kurangnya dukungan dari orang terdekat, pesaing yang terlalu banyak dan ketat, atau kurangnya fasilitas, dll.

3.      Atasi Kegagalan
Setelah mengetahui penyebab kegagalan, Anda harus segera mencoba mengatasinya. Tidak perlu harus mengatasi semua penyebab kegagalan sekaligus, ada baiknya dilakukan secara bertahap tetapi pasti. Prioritaskan penyebab utama, kemudian penyebab lainnya. Karena itu, buat catatan tentang hal-hal yang sering membuat Anda gagal, apakah faktor internal atau eksternal (buat skala prioritas). Jangan mencari kambing hitam dalam mencari penyebab kegagalan Anda.

4.      Gali kekuatan Diri
Selain mencari penyebab kegagalan, catatlah apa saja kekuatan dan potensi diri Anda, baik yang tersembunyi maupun yang nampak. Coba gunakan kekuatan dan potensi Anda secara maksimal. Galilah potensi-potensi tersembunyi Anda yang masih bisa dikembangkan. Jika Anda bisa mengembangkan potensi Anda dengan baik, maka sukses takkan jauh – jauh dari Anda.

5.      Tangkap Peluang
Jangan hanya diam merenungi nasib. Anda harus jeli menangkap peluang atau kesempatan. Ingat, Anda tidak akan pernah mendapatkan kesempatan itu jika Anda sendiri tidak pernah berusaha mencarinya. Begitu Anda tahu ada peluang, tangkaplah peluang tersebut, jangan tunggu sampai besok.



6.      Trial and Error
Untuk meraih kesuksesan Anda perlu melakukan trial and error. hal ini merupakan salah satu tolak ukur untuk menggapai kesuksesan. Tinggal sejauh mana kita mau dan berani mencoba kembali kegagalan itu. Sebelum mencoba lagi, pikirkan masak-masak langkah yang akan ditempuh. Kalaupun terjadi kesalahan kembali, jangan ragu-ragu melakukan perbaikan dan terus mencoba sampai Anda berhasil mengatasinya. Kunci utama trial and error adalah kerja keras dan tetap semangat.

E.     Studi Kasus
Dalam bidang TI untuk mengantisipasi suatu kegagalan maka dilakukan kegiatan Manajemen Proyek, misalnya suatu klien meminta dibuatkan suatu aplikasi yang mempunyai spesifikasi tertentu, maka programer akan membuat suatu alur perencanaan (Manajemen Proyek) untuk menghindari kegagalan – kegagalan yang kemungkinan terjadi dimana dalam alur tersebut programer akan menghitung biaya – biaya / Staf / Waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan / perancangan aplikasi sesuai permintaan klien tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar